Minggu, 29 Juli 2012

Catatan TKJ Jaringan


Protokol merupakan bahasa komunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya. Seperti halnya manusia yang berkomunikasi dengan bahasa yang sama pula. Maka komputer juga berkomunikasi komputer satu dengan yang lainnya jika kedua komputer menggunakan protokol yang sama juga. Fungsi protokol sendiri bekerja sama untuk menangani proses pengiriman data dan mengatur sebuah jaringan sehingga bisa bekerja.
Pada dasarnya protocol di bagi menjadi dua yaitu protocol jenis terbuka dan protocol jenis tertutup.
A.   Protocol jenis terbuka adalah protocol yang diperuntukkan untuk semua pengguna. Atau protocol yang disediakan untuk umum. Untuk protocol jenis terbuka, contohnya:
1.     OSI
OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Berikut adalah 7 lapisan tersebut:
1.      Layer Application.
Menyediakan kumpulan interface untuk aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan jaringan yang mendukung aplikasi secara langsung. Interface ini disebut dengan API (Application Programming Interface).
Port yang digunakan :
·        DCHP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang digunakan untuk distribusi hanya pada jaringan.
·        DNS (Domain Name Server) yang digunakan untuk data base name domain mesin dan nomer IP.
·        FTP (File Transfer Protocol) digunakan untuk protocol untuk mentransfer file.
·        HTTP (Hypertext Transfer Protocol) digunakan untuk mentransfer file HTML dan WEB
·        MIME (Multipurpose Internet Mail Extension)digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
·        NNTP (Network News Transfer Protocol) digunakan untuk menerima dan mengirim news group.
·        POP (Post Office Protocol) untuk mengambil mail dari server.
·        SMB (Server Message Back) untuk keperluan transfer berbagai server file post dan windows.
2.      Layer Presentation.
Pada layer ini digunakan untuk menangani informasi tentang format data untuk komunikasi pada jaringan dan untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, enksipsi data(fungsi)
Port yang digunakan:
·        SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) digunakan untuk pertukaran mail.
·        SNMP (Simple Network Management Protocol) digunakan untuk management jaringan.
·        Telnet digunakan untuk mengakses dari jarak jauh.
·        TFTP (Trivial FTP) digunakan untuk mentransfer file.
3.      Layer Session.
Layer ini berfungsi mengatur dialog 2 komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang disebut session. Dalam layer ini juga akan mengontrol komunikasi atas aplikasi, membangun, memelihara, dan mengahiri sesi antar aplikasi. Didalam layer ini juga terjadi pertukaran data yang dilakukan bertahap.
Port yang digunakan:
·        NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar.
·        RPC (Remote Procedure Call) procedure pemanggilan jarak jauh.
·        Socket, input output untuk network jenis BSD-Linux.
·        X Windows,SQL,ASP.
4.      Layer Transport.
Layer yang berfungsi untuk menyediakan transfer data yang traansparan dari sumber ketujuannya. Selain itu, juga berfungsiuntuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas kebutuhan data dalam transmisi data saat melakukan hubungan pertukaran data antar kedua belah pihak. Dalam layer ini juga terjadi perpecahan data dalam bentuk segmentasi.
Port yang digunakan:
·        TCP (Transmission Control Protocol) yang berguna untuk mengimplementasikan atau melakukan data stream atau pengambilan data yang reliable (protocol pertuaran data berorientasi atau connection oriented)
·        UDP (User Datagram Protocol) yang berfungsi untuk mengimplementasikan data scream yang unriable/ dapat dipercaya.
5.      Layer Network.
Layer/ lapisan yang berfungsi untuk menyediakan layanan connection less dan connection oriented. Dan juga meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan computer. Dalam lapisan ini terjadi pengalamatan serta jalur yang dipilih.
Port yang digunakan:
·        IP (Internet Protocol) untuk menetapkan routing.
·        RIP (Routing Information Protocol) untuk memilih routing.
·        ARP ( Address Resolution Protocol) untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
·        RARP (Reserve ARP) untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware.
6.      Layer Data link.
Dalam layer atau lapisan ini akan bertugas menyajikan format data untuk lapisan fisik atau pembentukan frame. Dan juga menyediakan control untuk layer fisik dan mendeteksi dan menkoreksi kesalahan yang muncul.
Port yang digunakan:
·        PPP (Point to Point Protocol) untuk point ke point.
·        SLIP (Serial Line Internet Protocol) dengan menggunakan sambungan serial.
·        MAC (Medium Access Control) Ethernet , FDDI, ISDN, ATM.
7.      Layer Physical.
Physical adalah kondisi fisik jaringan. (sambungan kabel, kabel, dan kondisi fisik jaringan itu sendiri). Berhubungan dengan bit data. Bagaimana data dikirimkan melalui media transmisi (nirkabel). Pada lapisan ini terjadi pertukaran data secara fisik dalam artian deretanbit pembentuk data diubah menjadi signal-signal listrik yang melewati media transmisi. Dan juga berfungsi menyediakan koneksi fisik untuk transmisi bit secara mechanic, electric, fungsional, dan procedural.

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·                     Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
·                     Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·                     Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
2.     TCP/IP.(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat sampai lima lapis, diantaranya adalah :
1.      Layer Aplikasi.
Dalam layer ini mencakup tugas Layer Application, Presentation, dan session dalam protocol OSI.
2.      Layer Host to Host.
Dalam layer ini sama dengan Layer transport pada protocol OSI.
3.      Layer Internet.
4.      Dalam Layer ini sama dengan Layer Network dalam Protocol OSI.
5.      Layer Network Interface.
6.      Layer ini sama dengan Layer Data Link dalam Protocol OSI
7.      Layer Physical.
Layer ini adalah layer tambahan. Boleh ada dan boleh tidak. Fungsinya sama dengan yang ada pada Protocol OSI.


IP.
IP (Internet Protocol) untuk saat ini dibagi menjadi dua. Yaitu:
1.     IPV 4
2.     IPV 6

1.     IPV 4.
o    Panjang IP 32 Bit (Digit Biner)
o    Penulisan dalam bentuk decimal.
o    Terdapat system kelas (di bagi dalam beberapa kelas).
§  Kelas A = Digunakan untuk jaringan dalam konteks jaringan besar. IP kelas ini digit pertama dalam octet bernilai 0 (nol). Octet pertama digunakan menjadi net ID (Alamat Jaringan). Octet kedua digunakan menjadi host ID.
§  Kelas B = Digunakan untuk jaringan menengah. Digit pertama dalam octet bernilai 10 (Satu,Nol). Octet pertama dan kedua digunakan menjadi net ID.octet ketiga dan keempat digunakan menjadi host ID.
§  Kelas C = Digunakan untuk jaringan kecil. Digit Pertama dalam octet bernilai 110 (Satu,Satu,Nol). Octet pertama, kedua dan ketiga digunakan untuk net ID. Octet keempat digunakan menjadi host ID.
§  Kelas D = Digunakan untuk jaringan Multi Cast ( Sebuah pesan yang dikirimkan hanya kesebagian kelompok jaringan). Digit pertama dalam octet bernilai 1110 ( Satu,stau,satu,nol)
§  Kelas E = Digunakan untuk jaringan percobaan/riset. Digit pertama dalam octet bernilai 11110 (Satu,satu,satu,satu,nol)

Media Transmisi.
          Media transmisi dibagi menjadi 2 yaitu guide (terarah) dan unguided (tidak terarah). Media transmisi guide menggunakan kabel. Sehingga penyebaran signal informasi lebih terarah kabe; yang digunakan antara lain kabel colosial (Rg 9 t, Rg 58), kabel twister pair(UTP,STP), kabel fiber optic (serat kaca) kabel yang mengirim signal informasi dalam bentuk gelombvang cahaya. Sedangkan media transmisi unguided mengirimkan signal informasi dalam bentuk gelombang informasi. Sehingga informasi menyebar. Media transmisi ini menggunakan antenna (antenna OMNI,Parabola) untuk menyebarkan gelombang informasi. Setiapo chanel memiliki chanel/frekuensi berbeda pada setiap radio pemancar. Dan menggunakan standarisasi 8.0.16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar