Protokol
merupakan bahasa komunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya.
Seperti halnya manusia yang berkomunikasi dengan bahasa yang sama pula. Maka
komputer juga berkomunikasi komputer satu dengan yang lainnya jika kedua
komputer menggunakan protokol yang sama juga. Fungsi protokol sendiri bekerja
sama untuk menangani proses pengiriman data dan mengatur sebuah jaringan
sehingga bisa bekerja.
Pada
dasarnya protocol di bagi menjadi dua yaitu protocol jenis terbuka dan protocol
jenis tertutup.
A. Protocol
jenis terbuka adalah protocol yang diperuntukkan untuk semua pengguna. Atau
protocol yang disediakan untuk umum. Untuk protocol jenis terbuka, contohnya:
1. OSI
OSI
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977.
OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini
disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI
seven layer model).
Berikut
adalah 7 lapisan tersebut:
1.
Layer
Application.
Menyediakan kumpulan
interface untuk aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan jaringan yang
mendukung aplikasi secara langsung. Interface ini disebut dengan API
(Application Programming Interface).
Port yang digunakan :
·
DCHP (Dynamic Host Configuration
Protocol) yang digunakan untuk distribusi hanya pada jaringan.
·
DNS (Domain Name Server) yang digunakan
untuk data base name domain mesin dan nomer IP.
·
FTP (File Transfer Protocol) digunakan
untuk protocol untuk mentransfer file.
·
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
digunakan untuk mentransfer file HTML dan WEB
·
MIME (Multipurpose Internet Mail
Extension)digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
·
NNTP (Network News Transfer Protocol)
digunakan untuk menerima dan mengirim news group.
·
POP (Post Office Protocol) untuk
mengambil mail dari server.
·
SMB (Server Message Back) untuk
keperluan transfer berbagai server file post dan windows.
2.
Layer
Presentation.
Pada
layer ini digunakan untuk menangani informasi tentang format data untuk
komunikasi pada jaringan dan untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi,
enksipsi data(fungsi)
Port
yang digunakan:
·
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
digunakan untuk pertukaran mail.
·
SNMP (Simple Network Management
Protocol) digunakan untuk management jaringan.
·
Telnet digunakan untuk mengakses dari
jarak jauh.
·
TFTP (Trivial FTP) digunakan untuk
mentransfer file.
3.
Layer
Session.
Layer ini berfungsi mengatur dialog 2 komputer yang
berkomunikasi dalam jaringan yang disebut session. Dalam layer ini juga akan
mengontrol komunikasi atas aplikasi, membangun, memelihara, dan mengahiri sesi
antar aplikasi. Didalam layer ini juga terjadi pertukaran data yang dilakukan
bertahap.
Port yang digunakan:
·
NETBIOS
(Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar.
·
RPC
(Remote Procedure Call) procedure pemanggilan jarak jauh.
·
Socket,
input output untuk network jenis BSD-Linux.
·
X
Windows,SQL,ASP.
4.
Layer
Transport.
Layer yang berfungsi untuk menyediakan transfer data yang
traansparan dari sumber ketujuannya. Selain itu, juga berfungsiuntuk transfer
data yang handal, bertanggung jawab atas kebutuhan data dalam transmisi data
saat melakukan hubungan pertukaran data antar kedua belah pihak. Dalam layer
ini juga terjadi perpecahan data dalam bentuk segmentasi.
Port yang digunakan:
·
TCP
(Transmission Control Protocol) yang berguna untuk mengimplementasikan atau
melakukan data stream atau pengambilan data yang reliable (protocol pertuaran
data berorientasi atau connection oriented)
·
UDP
(User Datagram Protocol) yang berfungsi untuk mengimplementasikan data scream
yang unriable/ dapat dipercaya.
5.
Layer
Network.
Layer/ lapisan yang berfungsi untuk menyediakan layanan
connection less dan connection oriented. Dan juga meneruskan paket-paket dari
satu node ke node yang lain dalam jaringan computer. Dalam lapisan ini terjadi
pengalamatan serta jalur yang dipilih.
Port yang digunakan:
·
IP
(Internet Protocol) untuk menetapkan routing.
·
RIP
(Routing Information Protocol) untuk memilih routing.
·
ARP
( Address Resolution Protocol) untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer
IP.
·
RARP
(Reserve ARP) untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware.
6.
Layer
Data link.
Dalam layer atau lapisan ini akan bertugas menyajikan format
data untuk lapisan fisik atau pembentukan frame. Dan juga menyediakan control
untuk layer fisik dan mendeteksi dan menkoreksi kesalahan yang muncul.
Port yang digunakan:
·
PPP
(Point to Point Protocol) untuk point ke point.
·
SLIP
(Serial Line Internet Protocol) dengan menggunakan sambungan serial.
·
MAC
(Medium Access Control) Ethernet , FDDI, ISDN, ATM.
7.
Layer Physical.
Physical adalah kondisi
fisik jaringan. (sambungan kabel, kabel, dan kondisi fisik jaringan itu
sendiri). Berhubungan dengan bit data. Bagaimana data dikirimkan melalui media
transmisi (nirkabel). Pada lapisan ini terjadi pertukaran data secara fisik
dalam artian deretanbit pembentuk data diubah menjadi signal-signal listrik
yang melewati media transmisi. Dan juga berfungsi menyediakan koneksi fisik
untuk transmisi bit secara mechanic, electric, fungsional, dan procedural.
Sebelum
munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI
berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda.
Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa
saling berkomunikasi.
Model
referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan,
meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·
Model
referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode
komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan
koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·
Pertumbuhan
Internet dan protokol TCP/IP (sebuah
protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang
diminati.
Pemerintah
Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile
(GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai
di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya
dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar
komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang
digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP,
DECnet
dan IBM
Systems Network
Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol
stack) mereka ke OSI
Reference Model. OSI Reference
Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana
beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol
dapat berfungsi dan berinteraksi.
2. TCP/IP.(Transmission Control
Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang
digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah
dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat
lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak ini adalah TCP/IP stack. Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang
menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas empat sampai lima lapis, diantaranya
adalah :
1.
Layer Aplikasi.
Dalam layer ini mencakup tugas Layer
Application, Presentation, dan session dalam protocol OSI.
2.
Layer Host to Host.
Dalam layer ini sama dengan Layer
transport pada protocol OSI.
3.
Layer Internet.
4.
Dalam Layer ini sama dengan Layer
Network dalam Protocol OSI.
5.
Layer Network Interface.
6.
Layer ini sama dengan Layer Data Link
dalam Protocol OSI
7.
Layer Physical.
Layer ini adalah layer tambahan. Boleh
ada dan boleh tidak. Fungsinya sama dengan yang ada pada Protocol OSI.
IP.
IP (Internet Protocol)
untuk saat ini dibagi menjadi dua. Yaitu:
1.
IPV 4
2.
IPV 6
1.
IPV 4.
o
Panjang IP 32 Bit (Digit Biner)
o
Penulisan dalam bentuk decimal.
o
Terdapat system kelas (di bagi dalam
beberapa kelas).
§ Kelas
A = Digunakan untuk jaringan dalam konteks jaringan besar. IP kelas ini digit pertama
dalam octet bernilai 0 (nol). Octet pertama digunakan menjadi net ID (Alamat
Jaringan). Octet kedua digunakan menjadi host ID.
§ Kelas
B = Digunakan untuk jaringan menengah. Digit pertama dalam octet bernilai 10
(Satu,Nol). Octet pertama dan kedua digunakan menjadi net ID.octet ketiga dan
keempat digunakan menjadi host ID.
§ Kelas
C = Digunakan untuk jaringan kecil. Digit Pertama dalam octet bernilai 110
(Satu,Satu,Nol). Octet pertama, kedua dan ketiga digunakan untuk net ID. Octet
keempat digunakan menjadi host ID.
§ Kelas
D = Digunakan untuk jaringan Multi Cast ( Sebuah pesan yang dikirimkan hanya
kesebagian kelompok jaringan). Digit pertama dalam octet bernilai 1110 (
Satu,stau,satu,nol)
§ Kelas
E = Digunakan untuk jaringan percobaan/riset. Digit pertama dalam octet
bernilai 11110 (Satu,satu,satu,satu,nol)
Media Transmisi.
Media transmisi dibagi menjadi 2 yaitu guide (terarah) dan
unguided (tidak terarah). Media transmisi guide menggunakan kabel. Sehingga
penyebaran signal informasi lebih terarah kabe; yang digunakan antara lain
kabel colosial (Rg 9 t, Rg 58), kabel twister pair(UTP,STP), kabel fiber optic
(serat kaca) kabel yang mengirim signal informasi dalam bentuk gelombvang
cahaya. Sedangkan media transmisi unguided mengirimkan signal informasi dalam
bentuk gelombang informasi. Sehingga informasi menyebar. Media transmisi ini
menggunakan antenna (antenna OMNI,Parabola) untuk menyebarkan gelombang
informasi. Setiapo chanel memiliki chanel/frekuensi berbeda pada setiap radio
pemancar. Dan menggunakan standarisasi 8.0.16.