Senin, 27 Agustus 2012

mensetting WIFI


Wifi adalah salah satu media pengiriman data menggunakan fasilitas gelombang. Yang memiliki standart pengiriman sebesar 2,4 GHz. Berikut akan saya tunjukkan bagaimana cara menyetting wifi.

Alat dan Bahan:
1.       Satu buah radio wifi.
2.       Kabel UTP sesuai kebutuhan.
3.       Satu buah Laptop atau PC.
4.       Satu buah tusuk gigi.
Cara:
1.       Tancapkan kabel power pada radio wifi. Kemudian reset terlebih dahulu radio wifi yang anda miliki dengan menggunakan tusuk gigi. Dengan cara masikkan tusuk gigi pada lubang reset tekan sedikit dan tahan hingga beberapa menit.
2.       setelah itu, cek pada icon networking yang ada di sebelah pojok kanan desktop. Cek nama wifi yang anda pergunakan. Saya menggunakan radio wifi TP-LINK, jadi, saya connect pada Linksys. Jika nama tersebut tidak muncul, maka sambungkan radio wifi dengan PC atau Laptop dengan menggunakan kabel UTP. Pastikan tersambung dengan baik dan benar agar tidak ada masalah nantinya. Lalu cek IP address untuk menyetting  radio wifi yang ada pada bagian bawah radio wifi.
3.       Setekah itu, Setting ip address komputer dengan klik kanan pada icon networking di pojok kanan kemudian pilih Propertis  kemudian pilih General  Internet Protocol (TCP/IP V4)  kemudian Propertis. Check Box di Use the following ….  kemudian Masukan IP adressnya 192.168.1.2 (angka 2 nya bisa diganti sesuai ke inginan yang penting tidak sama dengan ip address di AP Aksespoint) setelah itu klik Ok, Ok  dan Close
 

4.      Buka aplikasi web browser bisa firefox,internet explorer maupun google chrome kemudian pada address bar ketikan ip address 192.168.1.1 (ini merupakan ip addreess default dari pabrikan TP-LINK) kemudian tekan Enter dan masukan user ID dan Passwordnya yakni user Idnya admin dan passwornya juga admin kemudian OK.
 

5.       Kemudian masuk ke pilihan Operation Mode disana terdapat 3 pilihan
  • AP clien router digunakan sebagai penerima sinyal WIFI
  • AP router digunakan sebagai router
  • AP digunakan untuk membuat access point (karena kita akan membuatnya sebagai akses point maka kita pilih pilihan yang ke-3 yakni AP) kemudian tekan tombol SAVE
 

6.      Selanjutnya kita masuk ke pilihan Wireless dan pilih sub menu Bassic Setting dibagian ini terdapat 4 pilihan yakni
  • SSID digunakan untuk memberi nama Acces Point
  • Region untuk memilih lokasi
  • Channel terdapat pilihan maksimal 12 chanel
  • Mode terdapat pilihan 11 Mbps dan 54Mbps
Disini kita hanya akan mengubah SSID nya sesuai ke inginan kita misah Midong90 kemudian Regionnya kita pilih Indonesia,Channelnya kita pilih 6 dan Modenya kita pilih yang 54Mbps kemudian klik SAVE
 

7.      Di pilihan Wireless kita pilih submenu Security Setting di pilihan ini kita akan memilih settingan yang WPA-PSK/WPA2-PSK dengan memberi button pada WPA-PSK/WPA2-PSK disini saya hanya akan menjelaskan Version,Encription,PSK Passphras.
  • Version kita disuruh memilih version dari enkripsinya kita pilih saya WPA-PSK/WPA2-PSK
  • Di Encription kita pilih AES atau pilihan yang lainya juga boleh
  • Di PSK Passphrase di isi dengan password sesuat ke inginan minimal 8 karakter selanjutnya klik SAVE
 


8.      Selanjutnya pilih Pilihan MAC Filtering ini digunakan untuk memasukan MACadress komputer lain agar langsung bisa tetap terhubung. Untuk mengkatifkannya klik enable di Filtering Ruless pilih Allow … dan beritada checkbox untuk menambahkannya klik ADD NEW dan masukan maccadressnya kemudian SAVE.
 

9.       Kemudian pilih Pilihan DHCP dan sub menu DHCP Setting apabila pilihan ini di Enable (aktif) maka secara otomatis komputer yang terkoneksi akan secara otomatis mendapatkan IP addressnya tanpa setting manual.
 

10.  Kemudian pilih Pilihan System Tools dan pilih Reboot (untuk merestart AP yang barusan di setting)

Langkah selanjutnya kita akan mengkoneksikan komputer lain ke AP yang tadi sudah kita buat.
Langkah-langkahnya :
1.      Setting ip address komputer dengan klik kanan pada icon networking di pojok kanan yang bertanda dua komputer kemudian pilih Status  Propertis  kemudian pilih General  Internet Protocol (TCP/IP V4)  kemudian Propertis  Check Box di Use the following ….  kemudian Masukan IP adressnya 192.168.1.3 (angka 3 nya bisa diganti sesuai ke inginan yang penting tidak sama dengan ip address di AP Aksespoint dan komputer yang di jadikan AP) setelah itu klik Ok , Ok  dan Close
2.      Klik kanan pada icon system networking pojok kanan bawah yang berindikator sinyal wireless kemudian klik TP-LINK Wireless Clien Utility dan masuk ke Tab Profile Management selanjutnya klik tombol Scan.
 

3.      Pilih nama AP yang tadi kita buat dan tekan Ok
 

4.      Selanjutnya akan masuk ke Profile Management pada Profile Name isi sesuai ke inginan.
 

5.      Selanjutnya masuk ke Tab Security pilih WPA/WPA2 Passphrase dan pilih Configure masukan Passwornya dan klik Ok
 

6.      Selanjutnya kita buka Command Promt dengan menekan tombol windows di keyboard + R dan tulis cmd dan tekan enter pada Command Promt tuliskan ping di ikuti nomer ip konputernya apa bila muncul Replay From … maka komputer tersebut sudah sukses di koneksikan.

Selasa, 31 Juli 2012

Konfigurasi Kabel UTP dan Connector RJ-45

·        Memasang Connector RJ-45 Pada Kabel UTP.
Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang bagaimana cara memasang connector RJ-45 pada kabel UTP. Jadi, kita belajar membuat kabel LAN sendiri untuk menghemat biaya tentunya. J
Untuk membuat kabel LAN sendiri, kita memerlukan bahan-bahan berikut kawan:
1.     Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair).
 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP yang biasa dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5). Kenapa? Karena kabel UTP Cat-5 support transfer data hingga 100 Mbps. Kabel ini terdiri atas 8 kecil yang mempunyai warna berbeda-beda. Warna kabel tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.
2.     Connector RJ-45
connector RJ-45. Connector ini mirip dengan connector telepon rumah. Cuma ukurannya yang lebih besar. Connector RJ-45 terdiri dari 8 pin, sesuai dengan jumlah kabel UTP.
3.     Crimping Tools atau Tang Crimping.
Hardware yang satu ini mirip dengan tang. Namun, fungsinya tidak seperti tang pada umumnya. Crimping tool ini berguna untuk menjepitkan kabel pada Connector RJ-45.

4.     Kabel Tester.
Hardware yang ini gunanya untuk mengecek apakah sambungan kabel dengan connector RJ-45 sudah benar dan sempurna atau belum. Dengan hardware ini, kita dapat melihat apakah semua kabel sudah tertancap pada pin dan tersambung dengan sempurna atau belum.

Setelah semua alat siap, mari kita mulai membuat kabel LAN. Menyatukan kabel UTP dan connector RJ-45, berikut adalah caranya:

1.     Kupas ujung kabel sekitar 1 cm lebih sedikit. Dikira-kira saja. Kira-kira cukup untuk nantinya dipasang di connector RJ-45. Tetapi , disarankan untuk lebih panjang sekitar 2 cm untuk pemula. Karena nanti akan sulit saat meratakan kabel agar bias tertancap dan tersambung sempurna pada connector RJ-45. Kupas smpai kabel kecil-kecil dan warna-warni yang ada didalamnya terlihat.
2.     Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian rapikan hingga benar-benar lurus. Lalu susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu:
-         Konfigurasi T568A:
a.     Hijau Putih (HP) pada pin 1.
b.     Hijau (H) pada pin 2.
c.      Orange Putih (OP) pada pin 3.
d.     Biru (B) pada pin 4.
e.      Biru Putih (BP) pada pin 5.
f.       Orange (O) pada pin 6.
g.     Coklat Putih (CP) pada pin 7.
h.     Coklat (C) pada pin 8.

-         Konfigurasi T568B:
a.     Orange Putih (OP) pada pin 1.
b.     Orange (O) pada pin 2.
c.      Hijau Putih (HP) pada pin 3.
d.     Biru (B) pada pin 4.
e.      Biru Putih (BP) pada pin 5.
f.       Hijau (H) pada pin 6.
g.     Coklat Putih (CP) pada pin 7.
h.     Coklat (C) pada pin 8.
-        
3.     Setelah kabel tersusun, ambil Connector RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Connector ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari connector ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah pin 1, 2, 3, dan seterusnya seperti pada gambar berikut..
4.     Kemudian potong rata kabel yang sudah diurutkan menurut konfigurasi yang diinginkan dan masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Connector RJ-45 sesuai dengan urutan konfigurasi yang dibutuhkan. Jangan sampai salah mencapkan kabel pada nomer pin karena jika salah kabel tidak akan tersambung saat di test dengan kabel tester. Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam connector dan terlihat ujung tembaganya. Agar mentok, tekan-tekan kabel pada connector RJ-45.
5.     Setelah sudah yakin kabel tertancap dengan sempurna pada connector RJ-45, Masukan Connector RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Connector RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit connector tadi dengan tang crimping lalu tekan-tekan hingga seluruh pin menancap pada kabel dan terkunci dengan sempurna. Biasanya jika pin connector sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
Sekarang Anda sudah selesai memasang connector RJ-45 pada ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Connector RJ-45 pada ujung kabel yang kedua. Jika kedua ujung kabel sudah terpasang connector RJ-45, sekarang cek apakah kabel dan connector RJ-45 sudah tersambung dengan benar dan sempurna sehingga dapat dipakai untuk memasang jaringan.
·        Sambungan Kabel UTP.
Sambungan kedua ujung kabel UTP dibagi menjadi 2 yaitu straight dan cross. Yang tentunya berbeda fungsi pemakaiannya. Berikut akan saya uraikan sedikit tentang dua sambungan kabel tersebut.
1.     Sambungan straight atau, saya biasanya menyebut sambungan homo,untuk memudahkan menghafalkannya.Karena konfigurasi kedua ujungnya sama. Yaitu, jika ujung pertama kita pakai susunan kabel/konfigurasi kabel tipe T568A, maka ujung yang kedua juga menggunakan konfigurasi kabel tipe yang sama yaitu T568A. begitu juga jika kita menggunakan konfigurasi kabel tipe T568B. sambungan ini, untuk menghubungkan PC ke switch atau PC ke PC (sesama PC).
2.     Sambungan cross. Sambungan ini adalah sambungan yang konfigurasi kabel kedua ujungnya berbeda. Yaitu, jika ujung pertama menggunakan konfigurasi kabel type T568A, maka ujung kedua harus menggunakan konfigurasi kabel yang berbeda yaitu type T568B. kabel ini berfungsi untuk menyambungkan PC ke PC atau hsnya kesesama PC saja.
Itulah sedikit ulasan tentang kedua sambungan kabel UTP. Semoga dapat dimengerti dan dapat menolong kawan-kawan semua. Sekian dulu artikel saya. Terimakasih,.. J J J J





GB. Sambungan Cross 

GB. Sambungan Straight



Minggu, 29 Juli 2012

Catatan TKJ Jaringan


Protokol merupakan bahasa komunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya. Seperti halnya manusia yang berkomunikasi dengan bahasa yang sama pula. Maka komputer juga berkomunikasi komputer satu dengan yang lainnya jika kedua komputer menggunakan protokol yang sama juga. Fungsi protokol sendiri bekerja sama untuk menangani proses pengiriman data dan mengatur sebuah jaringan sehingga bisa bekerja.
Pada dasarnya protocol di bagi menjadi dua yaitu protocol jenis terbuka dan protocol jenis tertutup.
A.   Protocol jenis terbuka adalah protocol yang diperuntukkan untuk semua pengguna. Atau protocol yang disediakan untuk umum. Untuk protocol jenis terbuka, contohnya:
1.     OSI
OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Berikut adalah 7 lapisan tersebut:
1.      Layer Application.
Menyediakan kumpulan interface untuk aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan jaringan yang mendukung aplikasi secara langsung. Interface ini disebut dengan API (Application Programming Interface).
Port yang digunakan :
·        DCHP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang digunakan untuk distribusi hanya pada jaringan.
·        DNS (Domain Name Server) yang digunakan untuk data base name domain mesin dan nomer IP.
·        FTP (File Transfer Protocol) digunakan untuk protocol untuk mentransfer file.
·        HTTP (Hypertext Transfer Protocol) digunakan untuk mentransfer file HTML dan WEB
·        MIME (Multipurpose Internet Mail Extension)digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
·        NNTP (Network News Transfer Protocol) digunakan untuk menerima dan mengirim news group.
·        POP (Post Office Protocol) untuk mengambil mail dari server.
·        SMB (Server Message Back) untuk keperluan transfer berbagai server file post dan windows.
2.      Layer Presentation.
Pada layer ini digunakan untuk menangani informasi tentang format data untuk komunikasi pada jaringan dan untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, enksipsi data(fungsi)
Port yang digunakan:
·        SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) digunakan untuk pertukaran mail.
·        SNMP (Simple Network Management Protocol) digunakan untuk management jaringan.
·        Telnet digunakan untuk mengakses dari jarak jauh.
·        TFTP (Trivial FTP) digunakan untuk mentransfer file.
3.      Layer Session.
Layer ini berfungsi mengatur dialog 2 komputer yang berkomunikasi dalam jaringan yang disebut session. Dalam layer ini juga akan mengontrol komunikasi atas aplikasi, membangun, memelihara, dan mengahiri sesi antar aplikasi. Didalam layer ini juga terjadi pertukaran data yang dilakukan bertahap.
Port yang digunakan:
·        NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar.
·        RPC (Remote Procedure Call) procedure pemanggilan jarak jauh.
·        Socket, input output untuk network jenis BSD-Linux.
·        X Windows,SQL,ASP.
4.      Layer Transport.
Layer yang berfungsi untuk menyediakan transfer data yang traansparan dari sumber ketujuannya. Selain itu, juga berfungsiuntuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas kebutuhan data dalam transmisi data saat melakukan hubungan pertukaran data antar kedua belah pihak. Dalam layer ini juga terjadi perpecahan data dalam bentuk segmentasi.
Port yang digunakan:
·        TCP (Transmission Control Protocol) yang berguna untuk mengimplementasikan atau melakukan data stream atau pengambilan data yang reliable (protocol pertuaran data berorientasi atau connection oriented)
·        UDP (User Datagram Protocol) yang berfungsi untuk mengimplementasikan data scream yang unriable/ dapat dipercaya.
5.      Layer Network.
Layer/ lapisan yang berfungsi untuk menyediakan layanan connection less dan connection oriented. Dan juga meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan computer. Dalam lapisan ini terjadi pengalamatan serta jalur yang dipilih.
Port yang digunakan:
·        IP (Internet Protocol) untuk menetapkan routing.
·        RIP (Routing Information Protocol) untuk memilih routing.
·        ARP ( Address Resolution Protocol) untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
·        RARP (Reserve ARP) untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware.
6.      Layer Data link.
Dalam layer atau lapisan ini akan bertugas menyajikan format data untuk lapisan fisik atau pembentukan frame. Dan juga menyediakan control untuk layer fisik dan mendeteksi dan menkoreksi kesalahan yang muncul.
Port yang digunakan:
·        PPP (Point to Point Protocol) untuk point ke point.
·        SLIP (Serial Line Internet Protocol) dengan menggunakan sambungan serial.
·        MAC (Medium Access Control) Ethernet , FDDI, ISDN, ATM.
7.      Layer Physical.
Physical adalah kondisi fisik jaringan. (sambungan kabel, kabel, dan kondisi fisik jaringan itu sendiri). Berhubungan dengan bit data. Bagaimana data dikirimkan melalui media transmisi (nirkabel). Pada lapisan ini terjadi pertukaran data secara fisik dalam artian deretanbit pembentuk data diubah menjadi signal-signal listrik yang melewati media transmisi. Dan juga berfungsi menyediakan koneksi fisik untuk transmisi bit secara mechanic, electric, fungsional, dan procedural.

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·                     Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
·                     Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·                     Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
2.     TCP/IP.(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat sampai lima lapis, diantaranya adalah :
1.      Layer Aplikasi.
Dalam layer ini mencakup tugas Layer Application, Presentation, dan session dalam protocol OSI.
2.      Layer Host to Host.
Dalam layer ini sama dengan Layer transport pada protocol OSI.
3.      Layer Internet.
4.      Dalam Layer ini sama dengan Layer Network dalam Protocol OSI.
5.      Layer Network Interface.
6.      Layer ini sama dengan Layer Data Link dalam Protocol OSI
7.      Layer Physical.
Layer ini adalah layer tambahan. Boleh ada dan boleh tidak. Fungsinya sama dengan yang ada pada Protocol OSI.


IP.
IP (Internet Protocol) untuk saat ini dibagi menjadi dua. Yaitu:
1.     IPV 4
2.     IPV 6

1.     IPV 4.
o    Panjang IP 32 Bit (Digit Biner)
o    Penulisan dalam bentuk decimal.
o    Terdapat system kelas (di bagi dalam beberapa kelas).
§  Kelas A = Digunakan untuk jaringan dalam konteks jaringan besar. IP kelas ini digit pertama dalam octet bernilai 0 (nol). Octet pertama digunakan menjadi net ID (Alamat Jaringan). Octet kedua digunakan menjadi host ID.
§  Kelas B = Digunakan untuk jaringan menengah. Digit pertama dalam octet bernilai 10 (Satu,Nol). Octet pertama dan kedua digunakan menjadi net ID.octet ketiga dan keempat digunakan menjadi host ID.
§  Kelas C = Digunakan untuk jaringan kecil. Digit Pertama dalam octet bernilai 110 (Satu,Satu,Nol). Octet pertama, kedua dan ketiga digunakan untuk net ID. Octet keempat digunakan menjadi host ID.
§  Kelas D = Digunakan untuk jaringan Multi Cast ( Sebuah pesan yang dikirimkan hanya kesebagian kelompok jaringan). Digit pertama dalam octet bernilai 1110 ( Satu,stau,satu,nol)
§  Kelas E = Digunakan untuk jaringan percobaan/riset. Digit pertama dalam octet bernilai 11110 (Satu,satu,satu,satu,nol)

Media Transmisi.
          Media transmisi dibagi menjadi 2 yaitu guide (terarah) dan unguided (tidak terarah). Media transmisi guide menggunakan kabel. Sehingga penyebaran signal informasi lebih terarah kabe; yang digunakan antara lain kabel colosial (Rg 9 t, Rg 58), kabel twister pair(UTP,STP), kabel fiber optic (serat kaca) kabel yang mengirim signal informasi dalam bentuk gelombvang cahaya. Sedangkan media transmisi unguided mengirimkan signal informasi dalam bentuk gelombang informasi. Sehingga informasi menyebar. Media transmisi ini menggunakan antenna (antenna OMNI,Parabola) untuk menyebarkan gelombang informasi. Setiapo chanel memiliki chanel/frekuensi berbeda pada setiap radio pemancar. Dan menggunakan standarisasi 8.0.16.